Hanya saja, dia kurang konsisten sehingga beberapa kali kehilangan poin karena kesalahan dalam pengamatan. Axelsen cukup akurat dalam mengirim kok ke sudut-sudut bidang permainan.
Sebuah smes lurus yang menancap dari Axelsen menghentikan perlawanan rival sekaligus teman latih tandingya tersebut.
Sang Juara bertahan Malaysia Open pun mengunci kemenangan dengan skor 21-13, 21-15 dalam waktu 42 menit.
Kemenangan atas Loh membuat langkah Axelsen untuk mengulangi prestasinya di Kuala Lumpur pada tahun lalu.
Jalan Axelsen makin mudah karena pemain unggulan di perempat bagan pertandingan yang sama yaitu Jonatan Christie (Indonesia) tumbang.
Jonatan, unggulan keenam, membuat kesempatan untuk menang setelah terkena comeback di tangan mantan pemain nomor nomor satu yaitu Kidambi Srikanth (India).
Apabila bertemu di perempat final, Axelsen punya bekal untuk menang walau Kidambi pernah menjadi lawan yang berat baginya.
Seiring dengan kesulitan yang dialami Kidambi pasca-era Superseries, Axelsen mendominasi persaingan dengan selalu menang di tujuh pertemuan terakhir sejak 2017.
Sedangkan calon lawan Axelsen di babak kedua adalah Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) yang belum pernah menang lagi darinya dalam empat pertemuan terkini.
Menjadi calon lawan lain bagi Axelsen di perempat final adalah Ng Ka Long Angus (Hong Kong) yang terlebih dahulu harus berduel dengan Kidambi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar