Dia pun merasa kehadirannya di klub tidak dianggap oleh sang nakhoda.
Kondisi tersebut memaksa De Bruyne untuk mencari jalan keluar dari London Biru.
"Ketika saya di Chelsea, ada banyak berita tentang hubungan saya dan Jose Mourinho. Kenyataannya adalah saya bicara dengan dia hanya dua kali," tutur De Bruyne seperti dikutip BolaSport.com dari DailyStar.
"Saya berada di bangku cadangan dan tidak pernah mendapat kesempatan lagi. Saya tidak mendapat penjelasan."
"Saya tidak disukai karena alasan tertentu."
"Saya agak naif tentang cara Anda menangani diri sendiri sebagai pesepakbola Premier League."
"Saya pikir sebagian besar hal yang tidak disadari penggemar adalah ketika Anda tidak disukai di sebuah klub, Anda tidak mendapatkan perhatian yang sama selama latihan. Di beberapa klub, Anda seperti tidak ada," kata dia.
Setelah dibuang Chelsea, performa De Bruyne melejit lagi.
Sang pemain bersinar bersama VfL Wolfsburg sehingga menarik perhatian Manchester City.
Nasib pun membawa De Buryne kembali ke Liga Inggris pada 2015 usai menerima pinangan Manchester Biru.
Nah, di tim inilah dia semakin mengangkasa.
De Bruyne menyabet predikat top assist Premier League sebanyak empat kali (2016-2017, 2017-2018, 2019-2020, dan 2022-2023).
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailystar.co.uk |
Komentar