Gregoria memegang kendali permainan. Walau dengan lengan dan lutut yang dibalut perban, Jorji tampil agresif dengan pergerakan yang lebih aktif.
Adapun Goh terlihat sedikit kikuk. Dia kesulitan mengikuti arah pukulan Gregoria yang bermain-main dengan penempatan bola.
Kombinasi pengembalian sulit dari Gregoria akhirnya sering tidak dapat dijangkau hingga wakil Indonesia unggul jauh 11-5 pada paruh gim pertama.
Situasi belum berubah. Walau beberapa kali melakukan kesalahan, Gregoria menjaga margin poin tetap besar hingga mencetak game point dengan keunggulan yang sama 21-15.
Goh Jin Wei melawan pada gim kedua. Pemain yang akan berusia 24 tahun pada 30 Januari nanti itu lebih berani dalam mengadu permainan.
Tempo permainan menjadi lebih cepat. Goh Jin Wei sempat unggul hingga skor 6-8 sebelum Jorji merespons dengan membalikkan keadaan pada 9-8.
Salah satu pola yang sering diperagakan Gregoria adalah dengan mendorong bola ke baseline untuk memancing bola tanggung dari lawan.
Gregoria membuka keunggulan hingga empat angka di 15-11. Sayangnya, juara Japan Masters ini lengah hingga Goh dapat membalikkan keadaan di 15-16.
Persaingan berlangsung makin ketat di poin-poin tua. Goh Jin Wei menolak untuk menyerah. Pun demikian dengan Gregoria yang tak ingin kesempatan menang lebih cepat melayang.
Gim kedua berlangsung hingga adu setting. Gregoria sedikit diuntungkan karena beberapa bola lob Goh yang terlalu memanjang.
Setelah tiga kesempatan match point, Gregoria akhirnya mengunci kemenangan melalui smes silang andalannya yang dilanjutkan dengan bola pelan untuk membuat Goh mati langkah.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar