Meski bersemangat menghadapi Madrid, Yamal tak berani bicara banyak soal peluang dirinya bermain sebagai starter dalam pertarungan puncak.
Dia hanya bisa menunggu keputusan Xavi Hernandez selaku pelatih.
"Saya bukan orang yang menentukan apakah menjadi starter pada pertandingan final," tutur Yamal.
"Kalau pelatih memutuskan demikian, saya siap melakukan yang terbaik untuk memanfaatkannya," ucap jebolan La Masia itu.
Xavi sendiri memandang Real Madrid sebagai tim super.
Sang nakhoda berkata begitu setelah menyaksikan Los Blancos melibas Atletico Madrid 5-3 dalam partai semifinal.
"Kami akan merencanakan pertandingan dengan baik untuk menghadapi Madrid yang merupakan tim super," kata Xavi.
"Sulit untuk mengalahkan Madrid tapi kami punya contoh tahun lalu dan kami harus bersaing di sana," tuturnya.
Bocah sakti
Label sebagai bocah sakti Barcelona layak disematkan kepada Lamine Yamal.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Barca Universal |
Komentar