Namun Shi merespons dengan cepat melalui empat angka beruntun untuk gantian memimpin di 4-1. Shi masih menjaga keunggulannya sampai skor 8-5.
Upaya Axelsen dalam mengejar ketertinggalan selalu gagal karena kesalahan yang dilakukannya sendiri.
Serangannya Juara Olimpiade tersebut beberapa kali tidak menemui sasaran. Shi pun memimpin makin jauh dengan 10-6.
Axelsen membalas kesalahannya dengan cepat. Dia mencetak empat angka beruntun untuk menyamakan kedudukan dengan gaya menyerangnya yang agresif.
Namun Shi lah yang kembali unggul tipis pada interval gim kedua.
Selepas jeda, Axelsen segera menyamakan kedudukan lagi dan bahkan gantian memimpin pada kedudukan 15-14.
Pada momen itu, Shi berhasil membuat Axelsen jatuh bangun hingga sang Raja Bulu Tangkis mendapatkan perawatan pada lututnya. Skor kembali sama kuat di 15-15.
Momentum itu dimanfaatkan Shi untuk terus menambah angka dengan smes-smes keras. walhasil Shi kembali memimpin dua angka pada 17-15 hingga 18-16.
Sayangnya kans menang justru kandas karena kesalahan Shi sendiri. Axelsen menang 21-19 yang langsung dirayakan dengan selebrasi yang sangat emosional.
Pada gim penentu, performa kuat langsung ditunjukkan Axelsen dengan memimpin duluan dengan skor 4-1.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar