"Beberapa kali ada kesempatan untuk mematikan lawan malah goyah dan ragu-ragu."
Gregoria melakukan kesalahan fatal yang seharusnya bisa dihindari untuk menutup gim pertama.
Gregoria tak mampu memanfaatkan pengembalian bola tanggung dari Yeo yang sebenarnya juga sudah dalam posisi tidak ideal untuk mengejar bola.
Sayangnya, pukulan Gregoria yang bermaksud diarahkan ke bidang permainan yang kosong di sebelah kiri justru melebar.
Saat memasuki gim kedua, Gregoria seperti sudah kehilangan kepercayaan diri dengan kesalahan yang makin bermunculan.
"Di gim kedua, harus diakui dia bermain lebih baik," tutur Gregoria.
"Saya sempat unggul tapi dia bisa terus berkembang permainan dan percaya dirinya. Sementara saya tidak bisa lepas dalam tekanan."
"Yeo adalah pemain bagus, kecepatan dan variasi pukulannya bagus. Di dua turnamen terakhir ini saya juga melihat dia lebih sabar dan tidak terlalu terburu-buru."
Gregoria mengakui permainannya hari ini bukan merupakan level terbaiknya.
"Banyak sekali pekerjaan rumah yang saya harus perbaiki," imbuhnya.
"Saya harus bisa lebih konsisten di setiap turnamen yang saya ikuti dan hari ini saya merasa tidak di level permainan saya," ujar Gregoria.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar