Deception atau pukulan tipuan Li juga sukses mengecoh Watanabe beberapa kali. Pertahanannya juga makin rapat dan sulit ditembus.
Li terus meraih angka demi angka untuk memimpin 11-8. Setelah break interval pun, ritme permainan tetap berada dalam kendali Li.
Watanabe cuma diberi kesempatan menambah lima poin sedangkan Li berhasil merebut gim kedua dengan skor 21-13.
Di gim ketiga, aksi Li lebih agresif setelah dia mampu memimpin cepat 3-0.
Pada gim penentuan ini, lebih banyak terjadi reli-reli panjang dari kedua pemain.
Li sempat kewalahan dengan dropshot halus dari lawan. Lutut kanannya yang diperban cukup banyak tampaknya menjadi penghalang dia enggan melakukan aksi diving yang berisiko.
Benar saja, saat kedudukannya mulai disamakan oleh Watanabe. Li mulai kembali goyah saat dia berbalik tertinggal.
Pukulannya tidak akurat hingga ia melakukan banyak pengembalian melebar dan tertinggal 8-11 pad paruh gim .
Saat break interval ini, Li meminta perawatan medis pada punggung kaki kirinya yang sudah terlihat diperban.
Setelah itu, Li hanya mampu menambah satu angka. Selebihnya, Watanabe meraup 10 poin beruntun sampai meraih match poin hingga mengunci kemenangan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar