"Tentu saja bakat Marc sangat membantu. Mungkin salah satu kesalahannya adalah Honda saat itu tidak mendengarkan pembalap seperti Cal dan Dani," ucap Suppo.
"Mereka tidak terlalu peduli dengan hasil pembalap lain. Mereka hanya fokus pada kemenangan Marc, kemenangan, kemenangan. Ini mungkin kesalahan terbesar."
"Ketika mereka menyadarinya, yang pada dasarnya terjadi bersamaan dengan kecelakaan Marc pada 2020, semuanya sudah terlambat," ujar Suppo.
Baca Juga: Pengakuan Bos Gresini, Ducati Cemas Kedatangan Marc Marquez Timbulkan Ketegangan
"Tetapi, itulah mengapa saya tidak berpikir hanya Jerez 2020 yang menjadi alasan utama mengapa Honda mengalami kesulitan besar dalam beberapa tahun terakhir."
"Itu adalah kombinasi dari beberapa hal," ucap pria 60 tahun itu.
Ketika Pedrosa dan Crutchlow pensiun masing-masing pada akhir 2018 dan 2020, mereka segera diambil alih untuk tugas pengujian MotoGP oleh pabrikan saingan.
"Saya sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Honda tidak menawarkan atau tidak menemukan solusi untuk memasukkan Dani sebagai pembalap penguji," kata Suppo.
"Sudah jelas bagi semua orang bahwa Dani memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap motor."
Pedrosa tetap bersama KTM dan ia nyaris naik podium sebagai pembalap wild card pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano musim lalu.
Sementara itu, Crutchlow adalah pembalap tes resmi dan pengganti Yamaha.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar