"Dari tipikal kami mirip, tipe yang menyerang jadi tadi di gim pertama dia berhasil menguasai pertandingan," jelas Ginting.
Kekalahan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut juga masih tidak lepas dari banjir eror yang kambuhan.
Selain itu, fokus yang goyah setiap kali setelah paruh gim menjadi permasalahan utama bagi Ginting di laga melawan Lee kali ini.
"Di gim kedua saya yang bisa mengendalikan. (Tapi) kuncinya di gim ketiga terutama setelah interval," kata Ginting.
"Dia menjadi lebih sabar dan mengubah pola permainan."
"Sementara saya kurang bisa menemukan ritmenya lagi dan banyak melakukan kesalahan sendiri," tambahnya.
Ginting ingin mengevaluasi kekalahannya di perempat final India Open 2024 dan babak kedua Malaysia Open 2024.
Saat tersingkir di babak kedua Malaysia Open 2024, Ginting juga gagal menjaga keunggulan yang diraihnya setelah poin ke-11.
Ginting mau tidak mau harus bangkit dengan segera. Terutama pekan depan akan ada Indonesia Masters 2024 di mana dia telah merengkuh dua gelar pada 2018 dan 2020.
"Semoga di Indonesia Masters minggu depan bisa lebih baik dari pola permainan, feeling pertandingannya juga, karena ini penting," harap Ginting.
"Dari dua turnamen ini bisa meningkat terus performanya," pungkas pemain yang masih menanti trofi sejak Singapore Open 2023 pada Juni lalu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar