Mereka kalah, dengan skor 17-21, 21-15, 25-27.
"Ini adalah tentang siapa yang membuat kesalahan terlebih dahulu," kata Taerattanachai.
"Kami kalah dari mereka tiga kali sebelumnya, jadi kami bermain tanpa beban, dan terus menyerang. Saya rasa ini adalah game ketiga terpanjang yang pernah kami mainkan," ujarnya.
Adapun dua kontestan juara bertahan India Open lainnya yakni Kunlavut Vitidsarn (tunggal putra) dan Liang Wei Keng/Wang Chang (ganda putra) sudah tersingkir duluan sejak babak 16 besar.
Baca Juga: India Open 2024 - Ganda Putra Tuan Rumah Mainkan Trik, Siap Jadi Duri di Depan Sang Finalis
Hasil yang hampir serupa seperti pada pekan lalu saat tak ada satu pun juara bertahan yang mampu mempertahankan gelar pada Malaysia Open 2024.
Juara bertahan terakhir yang tersisa adalah Viktor Axelsen pada babak semifinal, sebelum dikalahkan Shi Yu Qi, dengan skor 12-21, 21-19, 17-21.
Peristiwa gugurnya juara bertahan pada awal tahun ini juga dialami tim bulu tangkis Indonesia.
Di mana para wakil Indonesia selalu hanya menjadi penonton di akhir pekan pada dua turnamen yaitu Malaysia Open dan India Open 2024.
Tak ada atlet Indonesia yang berhasil mencapai babak semifinal.
Pencapaian terbaik wakil Indonesia pada dua turnamen terakhir hanya sampai pada babak perempat final saja.
Baca Juga: India Open 2024 - Ganda Putra Malaysia Jaga Peluang Naik Kelas Saat Fajar/Rian dkk Merana
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar