Mereka langsung menuju Stadion Sriwedari untuk melakoni athletic clinic serta sharing session bersama Suryo Agung Wibowo, sprinter nasional Indonesia.
Dilanjutkan dengan berkesempatan menjajal lintasan dan berlatih di stadion legendaris kebanggaan warga Solo yang dibangun pada 1933 dan menjadi venue Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada 1948 silam ini.
Beberapa hal yang didiskusikan oleh Suryo Agung Wibowo di antaranya adalah terkait dengan fase akselerasi hingga kecepatan maksimal.
Tahapan penting dalam suatu perlombaan sprint 100m putra.
Pembahasan itu muncul ketika M. Deka Pratama, juara 100m putra Sumatera Qualifiers melontarkan pertanyaan terkait teknik 20m-30m awal memulai berlari.
Baca Juga: India Open 2024 - 5 Wakil Underdog Bersinar Tembus Fase 4 Besar, Termasuk Penakluk An Se-young
"Saya tentunya excited ya. Ikut serta melihat perkembangan SAC Indonesia selama dua tahun ini."
"Beberapa waktu lalu saya baru saja mengantar para pelajar jebolan SAC Indonesia ini berlaga pada kompetisi internasional SEA Youth Athletics Championships."
"Beberapa dari mereka berhasil merebut medali emas. Tentunya bisa berbagi ilmu seperti ini sangat menyenangkan bagi saya," kata Suryo Agung yang setelah gantung sepatu, kini aktif menjadi salah satu anggota talent scouting di PB PASI.
Suryo mengatakan bahwa SAC Indonesia dapat menjadi tempat untuk menemukan berbagai bakat baru.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar