BOLASPORT.COM - Ganda putra terbaik India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, tak dapat menutupi kesedihan usai gagal merebut gelar di kandang sendiri pada India Open 2024.
Mereka gagal mengulangi momen manis saat tampil di depan publik sendiri ketika menjuarai India Open edisi 2022 lalu.
Rankireddy/Shetty kalah via rubber game setelah bertarung selama 65 menit melawan kampiun Kejuaraan Dunia edisi terakhir, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae dari Korea Selatan.
Mereka tumbang meski sempat meraih kemenangan cukup menyakinkan pada gim pembuka.
Kekalahan dengan skor 21-15, 11-21, 18-21 diterima jawara India itu pada laga yang digelar di K. D. Jadhav Indoor Hall, New Delhi, India, Minggu (21/1/2024).
Baca Juga: Juarai India Open 2024, Shi Yu Qi Bayar Penantian Selama 13 Bulan
Pasalnya, kekalahan itu menjadi kali pertama lagi bagi Rankireddy/Shetty setelah selalu mengungguli Kang/Seo pada tiga pertemuan sebelumnya.
Kemenangan itu diraihnya pada Denmark Open 2022, Indonesia Open 2023, dan yang terakhir pada Malaysia Open 2024.
Tak hanya itu, hasil tersebut menjadi kegagalan Rankireddy/Shetty untuk kedua kalinya secara beruntun pada laga final.
Setelah pekan lalu juga harus puas menjadi runner-up pada Malaysia Open 2024.
"Saya merasa kalah sesekali lebih baik daripada selalu menang," ujar Rankireddy, dikutip BolaSport.com dari Indiatimes.com.
"Ada beberapa turnamen yang tidak bisa kami menenangi. Kemudian ada pula yang kami beruntung bisa menang."
"Tetapi, jika waktunya tiba, itu akan datang. Kami hanya harus terus berjuang," ujarnya.
"Secara keseluruhan, tentu saja kami sedih, karena itu adalah kekalahan pada partai final di kandang sendiri," ujar Shetty melanjutkan.
"Tetapi, dua pekan ini berjalan bagus. Ya, gelar itu masih menggoda. Itu akan datang. Kami hanya perlu terus berjuang dan berusaha. Gelar juara yang besar akan segera datang," ucap Shetty.
Selanjutnya pasangan India tersebut mengisyaratkan akan mengambil jeda libur terlebih dahulu dan memastikan akan absen pada Indonesia Masters 2024.
Di mana Rankireddy/Shetty berstatus sebagai unggulan pertama pada turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 500 itu.
Mereka memilih fokus untuk mengikuti turnamen yang levelnya lebih tinggi yakni pada French Open dan All England Open pada Maret mendatang.
Sebelumnya, mereka juga akan membantu negara mereka pada Kejuaraan Beregu Asia di bulan Februari.
"Mengikuti kejuaraan berturut-turut adalah hal yang berat bagi kami," tutur Rankireddy.
"Ada banyak pelajaran. Kami ingin jadi juara. Kami kecewa karena tidak bisa menang, tetapi di satu sisi itu membuat kami lebih lapar lagi."
"Hal itu membuat kami tidak puas. Jadi, itu akan membuat kami lebih bersemangat. Untuk beberapa hari ke depan, kami akan libur."
"Setelah itu, kami akan bersiap untuk All England dan French Open. Jadi, terkadang kalah adalah hal yang lebih bagus. Saya sendiri merasa itu memberikan tambahan motivasi," ujarnya.
"Saat ini, kami tidak bermain di Indonesia," kata Rankireddy.
"Jadi sekarang kami memainkan kejuaraan beregu Asia dan kemudian French Open dan All England dan kemudian kami meneruskannya dari sana," ujar Rankireddy.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | indiatimes.com |
Komentar