"Saya juga manusia biasa, jadi pasti ada pasang surutnya," kata Mega.
"Setelah babak pertama, saya mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bola-bola yang lebih cepat dari para setter."
"Tapi saya tidak merasakan tekanan apa pun."
"Sekarang saya hanya ingin dikenal karena kemampuan saya, bukan hanya karena mengenakan hijab," ujar Megawati seperti yang dikutip BolaSport.com dari Sports.donga.
Selain itu sebagian besar klub juga merasa iri terhadap Red Sparks karena dinilai beruntung bisa merekrut atlet berusia 24 tahun itu.
Bagaimana tidak? masih dikutip BolaSport.com dari Sports.donga, penampilan Mega sejauh ini memberikan pengaruh yang besar terhadap revisi kenaikan gaji pemain asing Asia.
Federasi Bola Voli Korea (KOVO) menaikkan bayaran pemain asing asal Asia dari yang sebelumnya sebesar 100.000 dolar AS atau setara 1,5 miliar rupiah menjadi 120.00 dolar AS atau menyentuh angka 1,9 miliar rupiah pada tahun pertamanya.
Kemudian pada tahun kedua, gaji tahunan pemain Asian Quarter mencapai 150.000 dolar AS (termasuk pajak) atau sekitar 2,37 miliar rupiah.
Baca Juga: Liga Voli Korea - 1 Alasan Saingan Berat Megawati Ditendang dari Tim Legenda Korea
Meski begitu, saingan Mega juga bertambah karena KOVO akan memperluas seleksi kuota pemain Asia ke 64 negara yang terdaftar dalam AVC.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Sports.donga.com |
Komentar