Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi Arnold, tetapi sebaliknya bisa dimanfaatkan timnas Indonesia.
Dengan angka rerata penguasaan bola 35,5 persen (terendah keempat), Sang Garuda terbiasa tampil di bawah tekanan musuh untuk kemudian mengintip celah dan menusuk balik lewat serangan kilat.
Jika melawan Jepang saja Indonesia bisa mencuri gol, tak ada keraguan bahwa Tim Merah-Putih dapat melanjutkannya saat bertemu Australia.
Arnold sepertinya mewaspadai ancaman ini.
Ia meminta tim asuhannya meningkatkan kualitas penyelesaian akhir, tidak sekadar mendominasi lawan.
"Statistik menunjukkan bahwa kami menghabiskan waktu paling lama di wilayah permainan lawan dari siapa pun, dan memasuki kotak penalti serta melakukan sentuhan paling banyak," kata Arnold.
"Saya hanya duduk dan menonton Jepang serta Korea Selatan, dengan para pemain Premier League, kesulitan melawan pertahanan berlapis."
"Ini hanya tentang mendapatkan kombinasi dan koneksi yang tepat, juga kepercayaan diri."
"Pola permainan kami dan segalanya berlangsung baik."
"(Yang kurang) Hanya produk akhir dari umpan silang, atau tembakan, atau cutback, atau penyelesaian akhir."
"Tentu saja kami memperbaiki hal tersebut dan anak-anak sangat memahami bahwa kami harus meningkatkan kualitas umpan atau aksi terakhir itu," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari Australian Associated Press.
Duel timnas Indonesia vs Australia bakal membuka rangkaian babak 16 besar Piala Asia 2023.
Pertandingan ini digelar di Stadion Jassim bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Minggu (28/1/2024) pukul 18.30 WIB.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Fbref.com, aap.com.au |
Komentar