BOLASPORT.COM - Pelatih Man City, Pep Guardiola, memastikan dirinya tidak akan mengikuti jejak Juergen Klopp mundur akhir musim ini.
Penegasan dari Pep Guardiola sepertinya membuat publik Manchester City tenang.
Sebelumnya, muncul desas-desus bahwa Pep bisa saja meniru langkah Juergen Klopp mundur dari Liverpool.
Sang juru taktik asal Jerman membeberkannya kepada khalayak pada Jumat (26/1/2024).
Alasan Klopp meninggalkan The Reds adalah karena "kehabisan energi."
Ia berniat cuti dari pekerjaan yang telah digeluti sejak 2001.
Dalam periode 23 tahun itu, Klopp memang hanya pernah menganggur selama 3 bulan!
Kejadiannya muncul antara momen dia hengkang dari Borussia Dortmund pada 30 Juni 2015 dan dikontrak Liverpool, 8 Oktober tahun yang sama.
Mengetahui rival sengitnya bakal pergi, Pep Guardiola merasa kehilangan.
Ia mengakui kehadiran Klopp bersama Liverpool mendorongnya dan Man City agar terus lebih baik demi bersaing secara sehat.
Baca Juga: Juergen Klopp Tinggalkan Liverpool, Pep Guardiola: Akhirnya Saya Bisa Tidur Nyenyak!
Namun, Pep tak akan ikut-ikutan mundur seperti Klopp, setidaknya dalam waktu dekat ini.
Tidak seperti Klopp, Pelatih Terbaik 2023 versi FIFA itu masih memiliki bensin untuk mengangkut awak Man City menuju potensi gelar-gelar di depan mata.
Kontrak Pep di Etihad Stadium berlaku sampai 2025 dan mungkin bakal diperpanjang lagi.
"Anda akan memecat saya?" tanya Pep membalas kepada wartawan sembari tersenyum.
"Saya baik-baik saja. Masih ada satu tahun lagi, saya ingin menjalaninya dan mungkin akan menambahnya."
"Saya pikir Premier League akan merindukan Juergen. Karisma, kepribadian, dan terutama cara bermain timnya."
"Sepak bola butuh manajer dan pribadi seperti dia."
"Semoga mulai musim depan kami bisa punya waktu makan malam bersama," lanjut Pep, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
Rivalitas Klopp vs Pep di Liga Inggris berlangsung selama 8 tahun.
Klopp datang lebih dulu sebagai pengganti Brendan Rodgers pada 8 Oktober 2015.
Guardiola menyusul bertugas di Man City mulai 1 Juli 2016.
Eks pelatih Barcelona itu memahami keputusan Klopp rehat dari dunia kepelatihan.
Pep sendiri pernah mengalaminya sepanjang musim 2012-2013 dalam jeda masa tugasnya antara Barcelona dan Bayern Muenchen.
Baca Juga: Piala Asia 2023 - Timnas Indonesia Wajib Catat, Ini Kelemahan Australia di Mata Pelatih Mereka
"Dia mencintai permainan ini, tapi sudah sembilan tahun di tempat yang sama, tuntutannya juga sangat tinggi," kata Pep.
"Saya perlu bernapas di setiap momen. Saya tidak berbicara dengan Juergen, tapi mungkin dia merasakan itu."
"Mengambil jeda, satu langkah mundur, dan mengambil perspektif terhadap semua hal. Saya mengerti sepenuhnya."
"Saya tak mau membandingkannya, tapi di Barcelona saya merasakan hal tersebut."
"Saya butuh waktu untuk menemukan diri saya sendiri," lanjut pria 53 tahun.
Dalam sejarah rivalitas mereka di Liga Inggris, hanya Juergen Klopp yang bisa merusak hegemoni Man City asuhan Pep Guardiola.
Pelatih berkacamata itu membawa Liverpool juara pada 2019-2020 sebagai satu dari 7 gelarnya bersama Si Merah.
Titel Premier League milik Klopp berada di tengah impitan trofi City pada 2017-2018, 2018-2019, dan tiga musim terakhir.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Theguardian.com |
Komentar