Bagi Liu Sheng Su/Tan Ning, kemenangan ini menegaskan potensi mereka sebagai calon pasangan juara dari Negeri Tirai Bambu.
Pasangan yang memuat pemenang dua medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2022 dalam diri Liu ini mengumpulkan dua gelar hanya dalam tiga turnamen pertama pada 2024.
Kemenangan atas Zhang/Zheng pun memperbesar peluang Liu/Tan untuk mendampingi ganda putri nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, ke Olimpiade Paris 2024.
Amunisi China untuk membayar kegagalan di final ganda putri Olimpiade Tokyo pun bertambah. Saat Chen/Jia masih sulit untuk dikalahkan, Liu/Tan patut diwaspadai pula.
Baru terjun ke BWF World Tour pada awal tahun 2023, mereka langsung merangsek ke peringkat 10 besar dunia dengan torehan 7 gelar juara dari level turnamen Super 300 hingga Super 1000.
Adapun bagi Zhang/Zheng, kekalahan ini melanjutkan paceklik gelar mereka.
Menjadi pemain tersibuk pada awal tahun 2024 karena mencapai tiga final turnamen dalam tiga pekan beruntun, mereka belum berhasil merengkuh gelar.
Gagal tiga kali berturut-turut di final pernah dialami Zhang/Zheng sebelumnya pada tahun 2022 walau dengan rentang waktu yang lebih lama.
Saat itu Zhang/Zheng 'hanya' menjadi runner-up di All England Open pada bulan Maret lalu Malaysia Open dan Singapore Open yang dihelat beruntun pada Juni.
Jawara Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjadi mimpi buruk bagi Zhang/Zheng di dua turnamen terakhir.
Bagi Apri/Fadia, Zhang/Zheng menjadi lawan yang paling sering dikalahkan di final. Dua dari 3 titel PriFad di BWF World Tour didapat dengan mengalahkan mereka.
Zhang/Zheng baru bisa membalas di final Hylo Open 2023 walau kemenangan mereka terjadi secara otomatis karena Apriyani cedera di tengah laga.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar