Statusnya membuat Marquez memiliki keunggulan dibandingkan para kandidat lain, semodel Xabi Alonso, Roberto De Zerbi, hingga Thiago Motta dan Mikel Arteta.
Selain pernah menjadi pilar di Barcelona, dia berpengalaman mengasah skill manajerial dan mengorek seluk-beluk potensi pemain muda Blaugrana.
Karena itu, ketika kabar pengunduran Xavi mengemuka, Marquez tak menutup mata terhadap potensinya naik pangkat.
Marquez siap menerima tongkat estafet dari pria yang pernah 204 kali bermain bersamanya saat di Barcelona itu.
"Saya pikir dewan klub akan mempunyai waktu untuk memikirkan itu (pelatih baru) secara baik, antara sekarang atau nanti," ujarnya kepada Sport.es.
"Untuk memilih pelatih yang mereka putuskan akhir musim nanti, hal tersebut ada di tangan klub," tutur pria 44 tahun itu.
Lalu jika tawaran tersebut kelak ditujukan kepadanya, apakah Marquez akan senang?
"Siapa yang tidak senang? Tapi hal terpenting adalah terus menyiapkan diri karena ini musim kedua saya melatih di sini (Barca B)," jawabnya.
"Bersiap-siap jika sewaktu-waktu momen itu datang."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.es |
Komentar