Dengan kata lain, rasio penyelamatan suksesnya cuma 28,6 persen.
Angkanya lebih buruk daripada rapor kiper timnas Indonesia, Ernando Arie, yang memiliki rasio penyelamatan 40 persen (6 saves dari 15 tembakan ke gawang).
Di laga pertama melawan Vietnam, Suzuki kemasukan 2 gol setelah menerima 3 tembakan on target.
Pada matchday kedua versus Irak, dia memungut bola 2 kali dari gawangnya setelah diserang 3 upaya tepat sasaran.
Adapun ketika bersua Indonesia, pemain klub Belgia, Sint-Truiden, ini kecolongan dari satu-satunya tembakan on target Tim Garuda.
Baca Juga: Rasmus Hojlund Dikelilingi Pemain Serakah di Man United, Dapat Kredit dari Raja Gol Liga Inggris
Dia gagal mencegah tembakan Sandy Walsh yang mengarahkan bola ke tiang dekat ketika memperkecil defisit Indonesia jadi 1-3.
Kini saat melawan Bahrain, Suzuki menderita gol keenam sepanjang turnamen setelah menerima 2 tembakan akurat dari musuh.
Para pengamat sepak bola meragukan ketidaksigapan Suzuki di bawah mistar bisa mengganggu target timnas Jepang juara Piala Asia 2023.
Selain kiper, kekuatan lini per lini Tim Samurai Biru bisa dibilang nyaris tanpa tanding.
Ambisi mereka menjadi raja Asia dikhawatirkan hangus akibat ulah pemain yang baru mencatat 8 caps di timnas Jepang ini.
"Sektor kiper memang menjadi isu penting di Jepang saat ini. Saya pikir Suzuki tidak bermain baik sama sekali," ucap Gregory Gomis, pandit Bein Sports yang juga mantan Kiper Terbaik Liga Qatar.
"Dia tak memberikan rasa aman dan kelihatan tidak nyaman di posisinya."
"Padahal untuk meraih trofi, Anda perlu seorang kiper yang (kualitasnya) masif," imbuh pria kelahiran Prancis itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | beIN SPORTS, Fbref.com |
Komentar