"Saya pikir kami perlu memperhatikan pertandingan Hyundai Engineering & Construction pada tanggal 4 Februari," ujarnya.
Pelatih berusia 43 tahun tersebut mencatat beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti penerimaan bola dan servis.
Bagian servis sangat penting semenjak Hyundai E&C Hillstate memiliki tosser yang sedang on-fire yaitu Kim Da-in.
"Setter mereka, Kim Da-in, punya pemilihan umpan yang bagus di mana dia melihat posisi blok kami dan mengatasinya" ujarnya.
"Kami akan berusaha mempersiapkan diri untuk ini. Jika pertandingannya menjadi adu service dan receive, kami akan bisa bermain dengan baik."
Ko Hee-jin tentunya ingin menjaga tren positif ini semenjak timnya masih belum berada di zona aman untuk lolos ke semifinal play-off.
Red Sparks masih terpaut empat angka dari tim peringkat tiga, GS Caltex Seoul KIXX, yang masih menyimpan satu pertandingan.
Untuk lolos ke semifinal play-off, Red Sparks harus menjaga margin poin di ambang tiga angka dari tim peringkat tiga.
Red Sparks sendiri belum pernah tampil di babak playoff Liga Voli Korea sejak 2017.
Dengan penampilan GS Caltex yang stabil, mereka pantang membuang-buang poin krusial lagi seperti dalam tiga putaran terakhir.
"Semua pemain kami memiliki keinginan yang kuat untuk lolos ke babak play-off. Kami berharap bisa memenangkan pertandingan tersisa," lanjut Ko.
"Satu kekalahan dapat menyebabkan 2 atau 3 kekalahan."
"Kami harus membakar semangat juang kami dengan pola pikir untuk meraih kesuksesan hingga kelolosan ke babak play-off dipastikan," ujarnya.
Baca Juga: Klasemen Liga Voli Korea - Red Sparks Menang, Megawati Dkk Mengancam Tim Legendaris Korea
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Naver.com, osen |
Komentar