“Saya rasa ini sangat tragis jika dilaporkan polisi, dan sanksi sudah dijatuhkan kepada para pemain Kalteng Putra. Saya rasa ini tidak baik untuk sepak bola kita,” tegasnya.
Sementara itu, Officer Legal APPI Riza Hufaida mengatakan bahwa sebenarnya masalah yang terjadi di Kalteng Putra ini sudah klasik.
Untuk itu, PSSI diharapkan bisa lebih tegas dan bijak lagi ke depannya, agar hal seperti ini tak terjadi lagi.
“Jelas ini kita sangat menyayangkan lagi-lagi penunggakan gaji. Ini pernah saya sampaikan kalau ini masalah klasik yang terus terulang, prinspinya PSSI dan PT LIB yang menjalankan kompetisi ini lebih serius dan lebih serius dan lebih ketat dalam memverifikasi klub ke depannya sehingga kasus gaji pemain ini tidak terjadi lagi,” kata Riza.
Baca Juga: Hasil Laga Play-Off Liga 2 - Persiba dan Kalteng Putra Terancam Degradasi ke Liga 3 Pekan Depan
“Ini kan sebenarnya berulang dan gampang untuk menyelesaikan dan menanggulanginya.”
“Klub yang bermasalah, yang masih ada utang gaji sebelumnya atau masalah sebelumnya jangan dikasih izin untuk ikuti kompetisi, dan diharuskan beresin dulu permasalahannya. Sebenarnya sesimpel itu.”
Menurut Riza, timnas Indonesia yang bagus pasti bermula juga dengan klub yang bagus.
Akan tetapi, hingga tahun 2024 ini permasalahan tersebut terus terulang.
“Kita sayangkan ini tahun 2024 kompetisi sudah bagus, prestasi timnas sudah bagus tapi masih diganggu kasus seperti ini, ini yang disayangkan,” tuturnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar