"Tadi jalannya pertandingan di gim pertama, kami bermain cukup baik," kata Tiwi dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Tetapi di gim kedua lawan mulai bermain lebih menyerang dan kami sendiri sering lengah."
"Untung di gim ketiga kami bisa unggul terus," tandasnya.
Di poin terakhir itu, pengembalian Jolly melebar dan sang pemain terlihat emosional dengan membanting raketnya secara spontan.
Atas perbuatan yang tidak patut ditiru tersebut, wasit lapangan seketika langsung mengeluarkan kartu merah.
Membanting raket dan diganjar kartu merah membuat Jolly bakal menanggung denda senilai 600 dolar AS atau sektoar 9,3 juta rupiah.
Di sisi lain, Ana/Tiwi enggan terlalu larut dalam euforia kemenangan hari ini. Mereka masih menunggu lawan yang tidak mudah.
Di semifinal Ana/Tiwi berpotensi menghadapi unggulan kedua tuan rumah yaitu Benyapa Aimsaard/Nunthakarn Aimsaard.
Aimsaard bersaudara terlebih dahulu harus menghadapi pasangan Indonesia lainnya, Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum.
"Senang karena kami bisa tembus ke semifinal. Tetapi tidak boleh cepat puas dulu karena besok masih ada pertandingan dengan lawan yang tentu lebih berat," ucap Tiwi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar