“Di dalam mobil dia bilang CEO Marah dengan memposting ramai-ramai dan dengan posisi lagi kalah, tetap kalian posting, dia bilang CEO terpukul dua kali dan ia akan melaporkan kalian ke polisi,” tutur Shahar.
“Kalian tidak mau main, akhirnya pak CEO marah dan akan melaporkan kalian ke Polisi.”
Saat ada pernyataan mau dilaporkan ke polisi Shahar sudah menanyakan solusi terbaiknya ke manajer.
Baca Juga: Gaji Tak Dibayarkan, Pemain Kalteng Putra Mogok Bertanding di Liga 2
Akan tetapi, justru ada tuntutan yang dinilai tak masih akal dan akhirnya berakhir pemain dilaporkan ke polisi.
“Saat saya tanya solusinya apa, dia bilang kita harus tetap bermain dan menang disisa dua match ini, dan saya bilang kita tidak bisa janji karena secara realistis pun kita main away, jadi walaupun kita fight kita tidak tahu seperti apa hasilnya. Terus masalah janji kita, bagaimana. Kita disuruh main dulu, menang dulu dan nanti akan dibantu push ke manajemen, CEO dan bisa bayar gaji kita,” kata Shahar.
“Saya sampaikan ke pemain di mess, tetapi semua sepakat tidak mau bermain. Namun, setelah itu justru Sigit menyuruh kita bubar dan tinggalkan Palangkaraya, karena ia tak bisa menjamin keselamatan kita.”
Buntut pernyataan tersebut, akhirnya pemain pun pulang dan masih ada yang tinggal di Mess.
Saat itulah pemain mendengar kabar bahwa pemain Kalteng Putra dilaporkan ke Polda karena pencemaran nama baik.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar