Lebih lanjut, Pemain Kalteng Putra kini terancam lebih tragis, karena setelah tak main melawan PSCS Cilacap.
Mereka berpotensi mendapat sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Dengan situasi ini, Riza mengatakan bahwa ia tak ingin hal seperti ini menjadi mala petaka di sepak bola Tanah Air.
“Bayangin kalau ini benar-benar disanksi, ungkapan apa yang tepat, jatuh tertimpa tangga kan tidak, karena ada sanksi lagi, apalagi sanksi tidak main-main loh kita lihat di pasal 58, dua tahun tidak boleh beraktivitas dan denda Rp 100 juta,” kata Riza.
“Ini mata pencaharian mereka, mereka tidak boleh main terus mereka harus membayar denda, ini yang tolong kita minta ke Komdis untuk mencari menggali, menemukan nilai-nilai keadilan dan kemanusian sebelum putusan kepada para pemain, ingat pasti ada sebab dan akibat pemain melakukan pemogokan, itu yang sudah kita sampai juga.”
APPI pun berharap PSSI bisa membuat keputusan bijak dan tak sepihak.
Baca Juga: Hasil Laga Play-Off Liga 2 - Persiba dan Kalteng Putra Terancam Degradasi ke Liga 3 Pekan Depan
Dengan harapan permasalahan ini bisa dilihat dengan jelas seperti apa permasalahannya, sehingga bisa memutuskan dengan baik.
“Jangan sampai ya pemain Kalteng ini disanksi oleh PSSI, ini tragis dan tragedi malapetaka buat sepakbola Indonesia, bayangkan mereka sudah tidak dibayar gajinya, dilaporkan polisi dan harus mendapatkan sanksi dari PSSI,” tutur Riza.
“Kita berharap komdis tidak hanya meihat hukum formal saja, tetapi ada hukum material jugapasti ada sebabdalam akibat pemain lokal melakukan mogok ini.”
“Jadi kalau sampai pemain Kalteng Putra ini bisa mendapat sanksi juga dari PSSI kita sebut ini tragedi sepak bola Indonesia. Mereka sudah tidak dibayar gajinya, dilaporin polisi, dan di sanksi oleh PSSI. Jadi kita harus bisa lebih bijak,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar