Fondasi mereka dibangun bersama Antonio Conte dan kini dilestarikan Simone Inzaghi.
Setelah menyudahi penantian juara Liga Italia bersama Conte pada 2020-2021, Inter berturut-turut finis di peringkat dua dan tiga.
Karena itu, Allegri menilai normal kalau Inter Milan kembali bersaing untuk meraih gelar.
Tidak seperti Juventus yang mengalami masa konstruksi skuad setelah terakhir kali juara pada 2020 silam.
Allegri, yang membawa Bianconeri kampiun Serie A empat musim beruntun (2015-2019), turun gunung melatih mereka kembali mulai Juli 2021.
Di antara dua rezim Allegri, kendali kepelatihan dipegang Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo.
Akan tetapi, sejak pria asal Livorno itu tiba, Juventus gagal meraih satu pun trofi, sesuatu yang tak pernah mereka alami sedekade sebelumnya.
Allegri beralasan tugasnya kini memang bukan mendatangkan gelar, tapi ibarat membangun fondasi dari awal lagi.
"Juventus telah mengganti 15 pemain sejak saya datang kembali. Sepuluh pemain kami lahir setelah tahun 2000. Ini adalah fakta," katanya.
"Tak ada yang menyangka Juve berada empat poin di belakang Inter."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com, Transfermarkt.com, Sport.sky.it |
Komentar