Hal tersebut cukup mengganggunya dan sampai detik ini masih jadi misteri bagi skuad pabrikan asal Iwata.
"Kami tidak tahu. Lap cepat adalah sesuatu di mana kami masih kekurangan tetapi tidak tahu di mana letak (masalahnya)," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Momen keluar dari tikungan adalah posisi di mana motornya masih terlalu bergetar dan kami harus meningkatkan aspek itu."
"Kami harus bekerja keras dan melihat apalah akan ada sesuatu yang lebih baik pada besok (hari ketiga tes)," tandas El Diablo.
Quartararo di satu sisi merasa motor M1 2024 sudah cukup cepat seiring dengan kesuksesan dia membukukan top speed yang lebih baik pada hari kedua.
Namun, tetap saja masalah pabrikan garpu tala berkutat pada kecepatan satu lap yang tidak kunjung terjawab.
Untuk ukuran Quartararo, pemilik rekor pole sitter termuda MotoGP dan pernah menjuarai klasemen kualifikasi, catatan minor ini tentu ironis.
"Sangat bagus untuk memiliki motor yang cepat tapi kami masih harus meningkatkan lap cepat kami," tegas Quartararo.
"Dalam kecepatan satu putaran, kami kekurangan banyak hal dan ini adalah masalah terbesar kami saat ini," ucap dia.
Quartararo menuntaskan hari kedua tes pramusim MotoGP 2024 dengan bercokol di urutan ke-11 dengan catatan waktu lap 1 menit 57,888 detik.
Ironisnya, itu adalah lap terbaik yang bisa dia bukukan pada percobaan lap ketujuh dari total 53 lap yang ia lakukan sepanjang hari.
Quartararo terpaut 0,754 detik dari Enea Bastianini (Ducati Lenovo) yang mengungguli rekor waktu lap MotoGP di Sepang dengan 1 menit 57,234 detik.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar