Satu hal dari dirasa masih kurang oleh Si Hiu dari Mazarron ini adalah ketidakmampuannya dalam menciptakan satu putaran yang sempurna.
"Performanya belum benar-benar optimal, terutama saat keluar dari tikungan. Jika Anda bertanya kepada saya apa yang masih kurang, maka saya akan menjawab 0,6 detik!" katanya.
"Para pembalap ini tahu cara membalap dengan cepat dan mereka tidak bodoh. Jadi tidak mengherankan, tapi saya cukup senang."
"Setidaknya kami bisa lebih cepat dari rekor All-Time Lap," tambahnya. Catatan waktu dalam tes pramusim memang dihitung dalam rekor resmi MotoGP.
Performa kuat Acosta juga bisa diukur dengan membandingkannya dengan para pembalap motor KTM lainnya.
Acosta menjadi pembalap KTM tercepat kedua dalam catatan waktu. Dia hanya kalah 0,058 detik dari pembalap tim pabrikan, Brad Binder (Red Bull KTM).
Bahkan dengan rekan setimnya yaitu Augusto Fernandez yang telah mentas di kelas para raja pada musim lalu, pembalap berusia 19 tahun ini unggul 1,3 detik lebih!
Meski meraih hasil cukup impresif, tidak ada kesombongan yang diperlihatkan Acosta.
Acosta menyadari masih ada banyak kekuarangan darinya, tetapi dia juga tidak ingin membiarkan tekanan turut menuntutnya di kemudian hari.
Berhasil menjuarai Moto3 dan Moto3 hanya dalam tiga musim membuat ekspektasi terhadap sosok yang pernah disebut sebagai titisan Marc Marquez ini benar meninggi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar