"Tentu saja benar juga bahwa saat ini masih banyak pembalap yang belum memiliki kesepakatan untuk 2025. Jadi, menurut saya itu adalah suatu kemungkinan, tetapi semuanya harus dinegosiasikan," ucap pria 66 tahun itu.
"Kami harus memahami seberapa berkelanjutan atau tidaknya hal ini bagi Ducati dan saya ulangi: ini adalah sesuatu yang tidak ingin saya bicarakan lebih lanjut karena ini bukanlah sesuatu yang akan saya kelola," aku Ciabatti.
Dia mengakui bakat sang juara dan peluang yang dia wakili untuk Ducati.
Namun, pria berkebangsaan Italia itu juga menyadari tantangan yang datang dengan memiliki tim dengan begitu banyak pembalap kompetitif.
"Saya telah membina persahabatan yang solid dengan mereka yang telah melewati Ducati," kata Ciabatti.
"Kejujuran dan ketulusan adalah hal mendasar dalam semua interaksi kami."
Melihat ke depan, Ciabatti tetap berharap bisa memimpin Ducati meraih kejayaan di dunia motocross dan supercross.
"Ini adalah tujuan yang ambisius, namun saya bertekad untuk mencapainya," katanya dengan penuh tekad.
Paolo Ciabatti melambangkan ketekunan, integritas, dan semangat dalam dunia sepeda motor.
Kisahnya merupakan bukti bagaimana tekad dan kerja keras dapat mengubah tantangan menjadi kemenangan, dan betapa hubungan antarmanusia sangat penting dalam kesuksesan perusahaan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar