Hal ini tentu menjadi pekerjaan besar bagi Xavi Hernandez sebelum pergi di akhir musim.
Jika kondisinya tidak juga membaik hingga akhir musim, Barcelona bakal semakin tercecer dan gagal meraih satu pun trofi musim ini.
Baca Juga: Man City Pertahankan Gelar Liga Champions? Guardiola: Kami Bisa!
Robert Lewandowski dkk. sendiri telah menunjukkan kemerosotan sejak wal 2024.
Usai menang di Las Palmas dengan skor 2-1, mereka nyaris kalah di Barbastro meski bisa memetik kemenangan 3-2.
Asa sempat terlihat ketika kemenangan 2-0 atas Osasuna berhasil diraih yang kemudian dikalahkan Madrid di final Piala Super dengan skor telak 1-4.
Kemenangan di Villamarín dengan skor 4-2 melawan Real Betis hanyalah sebuah fatamorgana karena bencana berlanjut di perempat final Copa del Rey saat dibekuk 2-4 oleh Athletic Club.
Raksasa Catalunya masih kehilangan taringnya setelah kalah 3-5 dari Villarreal.
Hal itu pula yang membuat Xavi memutuskan resign dari Barcelona di akhir musim.
Harapan tampak saat Barcelona berhasil menang 1-0 atas Osasuna lalu kemenangan 3-1 atas Deportivo Alaves sebelum Granada nyaris mempermalukan tim dengan seri 3-3.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Diario AS, Opta Jose |
Komentar