"Kami sering mati (eror) sendiri."
"Dari kekalahan ini, rasanya banyak yang perlu dibenahi untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya. Terutama bagaimana harus mengurangi kesalahan-kesalahan dan mati sendiri," tukasnya.
Senada dengan sang tandem, Leo juga menyesali kekalahan mereka.
Pemain besutan PB Djarum itu menyoroti keunggulan lawan yang memang menang banyak di sisi Kim Won-ho selaku motor serangan. Kim juga bermain rangkap ganda campuran dan masuk ranking 10 besar.
"Harus diakui hari ini lawan bermain lebih bagus dari kami," jelas Leo.
"Sementara kami malah kurang maksimal mainnya. Ini yang harus dibenahi. Harusnya kami bisa ambil poin. Apalagi lawannya juga merupakan pasangan baru."
"Harusnya kami ambil poin untuk memastikan kemenangan Indonesia atas Korea," tegas dia.
"Tetapi (malah) tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang sudah terbuka setelah gim pertama kami bisa menang," sesal Leo yang hari ini menelan kekalahan 21-18, 15-21, 12-21.
Belum kering luka di partai keempat, Indonesia kembali merasakan perihnya kekalahan setelah di partai kelima alias penentuan, Yohanes Saut Marcellyno bermain tegang.
Saut yang baru menjalani debutnya di ajang beregu senior, benar-benar tak berkutik sejak awal laga hingga ia banyak panen eror sampai 1-7.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar