Permainannya cukup matang. Kharb tidak mengumbar serangan dan lebih mengatur permainan dengan penempatan dan variasi pukulan.
Reli-reli panjang menjadi zonanya. Satu hal yang menjadi catatan di pertandingannya melawan Nidaira, dia jarang melakukan kesalahan.
Kharb pun kembali menjadi penentu kemenangan. India untuk pertama kalinya menembus final Kejuaraan Beregu Asia sejak turnamen ini dihelat kembali pada 2016.
Dilansir dari Indian Exprees, sifat berani dan tak mau kalah Kharb menurun dari orang tuanya.
Ayahnya yaitu Devender Kharb adalah seorang pengacara dan mantan pemain khabadi, olahraga tradisional India.
Sementara ibunya yaitu Rajbala, percaya atau tidak, sering menang lomba tradisional dari kampung halamannya yaitu berlari sambil menyeimbangkan matkas (pot tanah liat).
Anmol Kharb lantas menggeluti dunia bulu tangkis karena pengaruh kakaknya. Dia setiap hari menempuh jarak 80km untuk berlatih di Sunrise Shuttlers Badminton Academy di Noida.
Beberapa pelatih asal Indonesia turut mengabdi di sana.
"Saya berlatih di bawah coach Kusumm Singh bersama beberapa pelatih asal Indonesia," ucap Anmol sendiri.
"Pelatih luar negeri fokus melatih saya untuk memposisikan kepala raket secara terbuka kecuali ketika menambah kecepatan koknya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | indianexpress.com |
Komentar