Setelah aktif di dunia politik, ia kemudian mencalonkan diri sebagai calon presiden Filipina pada tahun 2021, tapi harus menelan kekalahan dari presiden terpilih, Bongbong Marcos.
Lebih lanjut, Tolentino mengatakan pihaknya memutuskan untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh IOC.
“Pertandingan Pacquiao di Paris bisa menjadi sebuah ‘blockbuster tambahan’ di Olimpiade Paris, tapi kita harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh IOC,” ujar Tolentino.
Di sisi lain, juru bicara Pacquiao masih belum membalas permintaan komentar terkait hal ini.
Pacquiao, yang belum pernah berkompetisi di Olimpiade, mengatakan kepada AFP tahun lalu bahwa dia “belum terlalu tua” untuk menghadapi petinju yang lebih muda.
Filipina tahun lalu meminta kepada IOC untuk memberi “tempat universalitas” bagi Pacquiao.
Tempat universalitas diberikan kepada atlet dari negara-negara yang berjuang untuk mendapatkan slot di Olimpiade melalui jalur kualifikasi normal.
Baca Juga: Hasil UFC 298 - Jadi Orang Tua Beneran, Alexander Volkanovski Dipukul KO Ilia Topuria
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar