BOLASPORT.COM - Susunan tim yang akan bertanding Thomas dan Uber Cup 2024 mulai terlihat setelah berakhirnya babak kualifikasi benua pada akhir pekan lalu.
Indonesia sedikit bisa bernapas lega karena keberhasilan tim putri untuk mengamankan tiket melalui pencapaian di Kejuaraan Beregu Asia 2024.
Walau tidak dapat mempertahankan gelar juara, Ribka Sugiarto dkk. mencapai babak semifinal yang merupakan syarat kelolosan menuju Uber Cup 2024.
Bagi tim-tim dari kawasan Asia, mencapai babak semifinal memang sudah cukup untuk bisa menembus putaran final dari Kejuaraan Dunia Beregu.
Dengan level persaingan yang tinggi di jagat bulu tangkis, Asia dan juga Eropa mendapatkan slot paling banyak dengan empat kontestan terbaik dari turnamen masing-masing benua.
Indonesia lolos bersama Thailand, Jepang, dan India yang secara mengejutkan berhasil keluar sebagai kampiun Kejuaraan Beregu Asia 2024 meski tidak diunggulkan.
Sementara itu China dan Korea Selatan sudah memastikan tempat duluan. China lolos otomatis karena menjadi tuan rumah sedangkan Korea karena berstatus juara bertahan.
Adapun menjadi wakil dari Benua Eropa adalah Denmark selaku juaranya beserta Spanyol, Prancis, dan Skotlandia.
Sayangnya, pencapaian serupa tidak dapat diikut oleh tim putra Indonesia.
Tak cuma gagal mencapai final untuk pertama kalinya sejak Kejuaraan Beregu Asia dihidupkan kembali pada 2016, tim putra sudah tersingkir di perempat final.
Di babak delapan besar Chico Aura Dwi Wardoyo tumbang di tangan China dengan skor 2-3. Di fase grup mereka juga takluk dari Korea Selatan dengan skor yang sama.
Walau jalan melalui kualifikasi benua sudah tertutup, Indonesia punya harapan untuk lolos dengan memanfaatkan tiga slot untuk tim-tim dengan peringkat tertinggi.
Dalam pembaruan terakhir ranking tim dunia pada 2 Januari 2024, Indonesia berada di urutan keempat dan di bawah China, Korea, serta Jepang yang telah meloloskan tim mereka.
Tentunya kans besar bagi tim putra untuk lolos ke Thomas Cup 2024 melalui jalur peringkat tidak bisa ditanggapi dengan enteng.
Pencapaian buruk dalam satu tahun terakhir menjadi alarm.
Faktor turunnya pemain-pemain pelapis mungkin bisa menjadi alasan untuk pencapaian minor di Kejuaraan Beregu Asia 2024.
Akan tetapi, kekhawatiran tetap ada jika melihat hasil negatif sebelumnya di Asian Games 2022 serta tren prestasi yang cenderung stagnan.
Di Asian Games 2022 pada akhir September lalu, tim putra Indonesia gagal meraih medali kendati datang dengan kekuatan penuh dan status sebagai unggulan kesatu.
Skuad Merah Putih disingkirkan Korea Selatan dengan skor 1-3 di perempat final. Padahal, soal kekuatan pemain Korea begitu jomplang antara pemain tunggal dan pemain ganda mereka.
Sebagai pengingat, di kejuaraan beregu mental dan daya juang pemain yang bertanding sangat berbicara. Teknik saja tidak cukup.
Faktor non-teknis ini juga yang ditekankan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, dalam evaluasinya untuk hasil di Kejuaraan Beregu Asia 2024.
"Ini kejuaraan yang penting untuk melatih mental pemain, terutama bagi pemain muda," ujar Rionny dalam siaran pers dari PBSI.
"Pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus. Sebagus apa pun latihan kalau tidak berani, ya percuma."
"Selain latihan tekun, pemain perlu juga berjuang lebih keras dan berani di lapangan. Para pemain juga harus berlatih lebih keras lagi dan meningkatkan terus daya juang di lapangan."
"Pemain harus lebih berani, tidak takut, dan punya nyali."
Ekspektasi terhadap tim putra bakal tinggi semenjak pencapaian tinggi di dua edisi terakhir sebagai juara Thomas Cup (2021) dan runner-up (2022).
Adapun tim putri Indonesia diharapkan bisa memecah kebuntuan setelah tak pernah berhasil membawa pulang medali lagi sejak 2010.
Daftar sementara kontestan Thomas dan Uber Cup 2024 akan dilengkapi pada hari Selasa (20/2/2024) setelah pembaruan peringkat dunia.
Sementara itu Thomas dan Uber Cup 2024 akan berlangsung pada 27 April - 5 Mei 2024 di Chengdu, China.
DAFTAR KONTESTAN THOMAS DAN UBER CUP 2024
No | Tim | Keterangan |
1 | India | Juara Bertahan |
2 | China | Tuan Rumah |
3 | Malaysia | Semifinalis Kejuaraan Beregu Asia |
4 | Jepang | |
5 | Korea Selatan | |
6 | TBD* | |
7 | Denmark | Semifinalis Kejuaraan Beregu Eropa |
8 | Prancis | |
9 | Inggris | |
10 | Jerman | |
11 | Kanada | Kampiun Kejuaraan Beregu Pan Amerika |
12 | Australia | Kampiun Kejuaraan Beregu Oseania |
13 | Aljazair | Kampiun Kejuaraan Beregu Afrika |
14 | TBD | Peringkat Dunia Tertinggi Lainnya |
15 | TBD | |
16 | TBD | |
No | Tim | Keterangan |
1 | Korea Selatan | Juara Bertahan |
2 | China | Tuan Rumah |
3 | India | Semifinalis Kejuaraan Beregu Asia |
4 | Thailand | |
5 | Jepang | |
6 | Indonesia | |
7 | Denmark | Semifinalis Kejuaraan Beregu Eropa |
8 | Spanyol | |
9 | Prancis | |
10 | Skotlandia | |
11 | Kanada | Kampiun Kejuaraan Beregu Pan Amerika |
12 | Australia | Kampiun Kejuaraan Beregu Oseania |
13 | Afrika Selatan | Kampiun Kejuaraan Beregu Afrika |
14 | TBD | Peringkat Dunia Tertinggi Lainnya |
15 | TBD | |
16 | TBD | |
Keterangan:
- TBD = to be decided/akan diputuskan pada 20 Februari 2024
- TBD* = slot tim putra China (tuan rumah dan juara Asia) akan digantikan negara berperingkat tertinggi berikutnya dari Asia yang tidak lolos melalui jalur kejuaraan maupun peringkat dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com, PBSI |
Komentar