Bagnaia dan rekan setimnya, Enea Bastianini, pun awalnya hanya melakukan pemanasan dengan aerodinamika yang lama.
Seiring berkurangnya debu di lintasan dan makin besarnya grip karena jejak karet ban, catatan waktu mulai terpangkas.
Butuh waktu sekitar 3,5 jam sampai akhirnya ada pembalap yang menembus waktu 1 menit 53 detik, pace standar saat balapan MotoGP Qatar musim lalu.
Sosok itu adalah Maverick Vinales (Aprilia). Langganan juara dunia tes pramusim ini akhirnya menemukan ritmenya setelah mengalami kesulitan dalam tes di Sepang.
Vinales mencoba modifikasi aerodinamika di bagian buritan Aprilia RS-GP dengan penambahan panel di bawahnya untuk mengurangi efeknya.
Sebelumnya Vinales merasa motor baru Aprilia kurang stabil di tikungan. Anehnya, pendapat Vinales berbeda dengan rekan setimnya, Aleix Espargaro.
Vinales mengakhiri sesi di peringkat keenam, catatan terbaiknya terpaut 0,4 detik dari Bagnaia. Adapun Espargaro di peringkat tiga. El Capitan menjadi pembalap motor non-Ducati tercepat.
Bicara soal Ducati, mengesampingkan test rider Pirro yang tampil menggantikan Franco Morbidelli di Pramac, pembalap dengan catatan waktu terpelan justru sosok yang dinanti aksinya.
Adalah Marc Marquez (Gresini Racing), calon protagonis pada musim ini yang tampaknya masih mencari-cari cara terbaik untuk menunggangi Si Desmosedici.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar