Kemudian di tahun 2023, subsidi dari pemerintah menurun dan karena beberapa faktor lainnya juga kembali membuat asosiasi kembali mencatatkan defisit untuk kedua kalinya dalam dua tahun beruntun.
Belum lagi ada potongan sekitar 20 % yang diterapkan akibat skandal asosiasi yang terbongkar pada 2022 lalu.
"Sampai berkurang hampir setengahnya," kata Murai dikutip BolaSport.com dari BadSpi.jp.
Murai menuturkan bahwa Asosiasi Bulu Tangkis Jepang kini kepepet menggunakan dana talangan atau cadangan untuk mengcover defisit.
Sehingga Murai menjelaskan, langkah besar akan diambil asosiasi dengan beberapa cara.
Menggaet sponsor dan mitra baru sudah jadi rencana utama. Namun selain cara itu, ada yang lebih berisiko.
Karena mereka akan melakukan pengurangan jatah jumlah pemain untuk terjun ke turnamen internasional dan jatah turnamen yang diikuti, demi menghemat biaya.
Cara ini rencananya diterapkan setelah Olimpiade Paris 2024 bergulir, atau sekitar bulan Agustus 2024.
Sebagai informasi, kasus penggelapan dana pelatnas bulu tangkis Jepang terbongkar hebat pada 2022 lalu setelah ada anodim yang membocorkan kepada media Yomiuri Shimbun.
Penggelapan dana di asosiasi bulu tangkis Jepang rupanya sudah ajeg terjadi sejak 2017. Salah satu mantan karyawan melakukan penggelapan uang yang harusnya untuk biaya pelatihan atlet.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar