"Sulit untuk membuat keputusan sekarang karena pernyataan kedua belah pihak sangat berbeda. Kami akan mengadakan sidang berikutnya pada Selasa pekan depan."
Sebagaimana diberitakan SPOTV News Korea, kasus perundungan ini segera dihubung-hubungkan dengan catatan minor Peppers Savings Bank sejak didirikan pada 2021.
Peppers Savings Bank telah berkali-kali mengalami periode kekalahan beruntun yang panjang.
Dalam dua musim pertamanya, tim termuda di Liga Voli Korea tersebut mengalami 17 kekalahan berturut-turut.
Adapun musim ini trennya makin parah. Mereka selalu kalah dalam 22 pertandingan sejak dibekuk Hwaseong IBK Altos pada pertandingan putaran kedua, 19 November lalu.
Rekor sebelumnya terlewati menyusul hasil minor dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass (1-3), GS Caltex Seoul KIXX (2-3), IBK Altos (0-3), Daejeon JungKwanJang Red Sparks (1-3), dan Incheon Heungkuk Life Pik Spiders (1-3).
Dengan Red Sparks, Peppers Savings Bank bahkan masih belum pernah sejak mereka didirikan.
Total 17 pertemuan dengan Red Sparks dilalui Peppers Savings Bank tanpa sekalipun menang sampai sekarang. Hanya dengan Red Sparks, mereka tak pernah menang.
Sementara itu, Peppers Savings Bank menepis kabar bahwa kedua korban telah mengadu terlebih dahulu tentang kasus perundungan ini.
"Tidak benar bahwa korban mengisi laporan secara langsung melalui Pusat Pengaduan Atlet. Klub melakukan penyelidikan dan mengirim laporan secara langsung," kata perwakilan klub.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | spotvnews.co.kr/, thespike.co.kr |
Komentar