Megawati mampu unjuk gigi dengan menjadi pemain inti di Red Sparks.
Walau sempat mengalami pasang-surut performa, atlet asal Jember itu kembali bersinar dengan ikut membawa Red Sparks kembali ke peringkat tiga besar.
Teranyar, Red Sparks mengalahkan favorit juara, Pink Spiders, untuk kedua kalinya dalam enam putaran yang sudah berjalan.
Pink Spiders sendiri diperkuat legenda voli Korea, Kim Yeon-koung, yang kebetulan juga pemain yang diidolakan Mega.
Adapun soal kenapa dirinya diragukan, Megawati maklum karena selama ini voli putri Indonesia kurang mendapatkan perhatian.
"Aku dari Indonesia, jarang disorot sama media-media, voli putri Indonesia sedikit sorotan jadi ketika aku dipilih kayak, 'ah emang bisa main di Liga Voli Korea'," kata Megawati.
"Tetapi dari itu aku punya motivasi, aku akan membuktikan ke kalian semua kalau aku bisa di sini," ujarnya.
"Intinya terima kasih banget sama Red Sparks ... sama semuanya yang sudah memilih aku dan percaya aku untuk main di sini."
"Dan aku ingin membuktikan yang terbaik sampai akhir season ini dan mengukir sejarah pastinya," tambahnya dengan yakin.
Megawati berpeluang menjadi bagian dari kesuksesan Red Sparks untuk mengakhiri kebuntuan selama tujuh tahun terakhir.
Juara Liga Voli Korea tiga kali tersebut belum pernah menembus babak playoff lagi sejak musim 2016-2017.
Dengan menempati peringkat ketiga dan unggul lebih dari tiga poin atas tim peringkat empat, Red Sparks menjaga kans untuk tampil dalam kompetisi musim semi di Korea.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Youtube.com |
Komentar