Keganasan penyerang Thailand yakni Thanacha Sooksod hanya mampu menghasilkan delapan poin saja untuk tim besutan Kim Jong-min itu.
Melihat para pemain andalannya mampu dimatikan, nada frustrasi pun terdengar dari pelatih berusia 49 tahun tersebut usai laga.
Dia menyayangkan para amunisinya yang bisa memanfaatkan peluang hanya di set ketiga saja guna mencuri satu angka.
"Setiap kali Anda mencapai angka 20 poin, itu adalah permainan yang penuh dengan peluang, dan itu bekerja dengan baik di set ketiga," kata Kim.
Lebih lanjut, Kim juga pasrah ketiak instruksinya kepada sette, Lee Yun-jung tidak berjalan optimal ketika di lapangan.
"Saya sering memberi tahu (Lee) Yun-jung, tetapi terkadang hal itu terjadi sebaliknya," kata Kim, dilansir dari The Spike.
Dalam kesempatan yang sama, Kim juga mengakui keberhasilan formasi Red Sparks, di mana Megawati dan kolega sukses mematikan Bukilic.
"Mereka datang dengan formasi untuk menghentikan pencetak poin utama kami (Bukilic)," ucap Kim menjelaskan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | thespike.co.kr |
Komentar