Namun, faktanya sejauh ini, belum ada tanda-tanda pembalap asal Prancis itu muak dengan tim yang telah dibelanya sejak debut di MotoGP pada 2019 silam.
Quaratararo justru mengindikasikan kesabaran dia untuk menunggu perubahan yang dijanjikan oleh Yamaha sendiri.
Termasuk usaha-usaha pabrikan Jepang itu dalam mengubah metode dan budaya kerja mereka yang konservatif menjadi agak lebih fleksibel dan menerima perkembangan dari Eropa.
Salah satu rekrutmen besar yang dilakukan Yamaha adalah dengan mendatangkan Massimo Bartolini, mantan Ininsyur Performa Mesin di Ducati sekaligus dikenal sebagai ahli ban.
Bartolini kini langsung diberi jabatan penting sebagai Direktur Teknis Yamaha.
Dia baru resmi bekerja di Yamaha pada 9 Januari 2024, sehingga masih sangat baru dan dapat dimaklumi jika hasil tes pramusim Yamaha di Sepang maupun Qatar kemarin belum terlalu impresif.
Namun yang paling penting, kehadiran Bartolini ternyata sudah membuat Quartararo tertarik dan mulai punya harapan lebih tinggi sekalipun efeknya belum terasa.
"Dengan Max (Bartolini, red), kami telah membuat perubahan yang cukup besar (sejak di Sepang)," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari The Race.
"Dulu, sebelum ini kami biasanya mengubah sesuatu sedikit demi sedikit. Tetapi sekarang kami sudah membuat perubahan besar."
"Dia tentu masih butuh waktu untuk memahami motornya tetapi saya telah menyukai bagaimana dia bekerja. Itulah alasannya mengapa saya begitu termotivasi, karena saya merasa kami sedang bekerja di jalur yang benar dan saya harus tetap semangat karena tidak pernah menyenangkan jika tertinggal sampai lebih dari 0,6 detik dari seseorang," tandasnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar