"Saat kami sudah unggul, poin kami bisa dikejar. Jadi, fokus adalah hal utama yang saya perbaiki," aku Jafar.
Terkait chemistry, Jafar/Aisyah mengaku sudah klop meski mereka masih belum melakukan tos di lapangan saat berhasil mencetak poin.
"Kalau di lapangan sudah biasa saja. Di luar lapangan, kami memang jarang berbicara. Baru di dalam lapngan kami berbicara, tetapi tidak ada masalah," ucap Jafar.
"Kami belum tos saat pertandingan. Baru selesai pertandingan, kami tos karena kurang nyaman saja, kurang pede kalau lagi bertanding. Cuma kalau pertandingan sudah selesai, keluar dari lapangan, kami baru tos," tutur Jafar.
"Kalau saya tidak merasakan hal sama (tidak nyaman saat tos). Mau saja tos saat di lapangan," ucap Aisyah.
Di tengah penurunan prestasi ganda campuran, Jafar ingin menjadi yang terbaik di nomor tersebut.
"Tetapi, kami fokus dulu ke proses. Kami ingin menembus 30 besar karena peringkat kami sudah turun jauh. Jadi, kami ingin menaikkan lagi peringkat," kata Jafar.
Sejak dilatih Herry Iman Pierngadi di sektor ganda campuran, Jafar mengaku cara bermainnya jadi lebih baik.
"Permainan saya diminta koh Herry agar lebih berkualitas lagi. Koh Herry jangan marah, terkadang latihannya dibawa bercanda agar tidak tegang," aku Jafar.
Di lain sisi, Aisuah mengaku lebih senang dilatih oleh pelatih yang dijuluki Coach Naga Api tersebut.
"Suasana latihan jadi lebih enak, jadi tidak takut-takut lagi," ucap pemain 20 tahun itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar