Red Sparks tangguh di setiap lini. Serangan mereka kuat, pertahanan mereka sulit ditembus, serta variasi serangan yang tidak monoton karena memiliki banyak opsi.
"Kami jadi sering ngobrol setelah hampir kehilangan semuanya pada putaran ketiga, kayak gimana caranya (untuk mengatasinya)," ungkap Mega.
"Tapi kami satu per satu bisa menemukan ritmenya, terus kami sering ngobrol, bercanda, tetap tersenyum, lebih santai pikirannya, gak terburu-buru."
"Aku seneng. Semoga ini bertahan. Gak semoga, harus bertahan sampai akhir!"
Giovanna Milana, tandem Mega di pos serangan, menambahkan bahwa tim pelatih pun punya peran untuk memulihkan suasana di dalam tim.
Ketika itu terjadi, semua pemain terdorong untuk mengambil perannya sekaligus menambah kualitas permainan masing-masing.
Mega misalnya, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, menyebut opposite asal Jember itu tak lagi cuma jago dalam menyerang karena bisa membantu tim dalam bertahan, blok, dan umpan.
"Selain itu, setiap pemain di dalam tim benar-benar berjuang untuk meningkatkan apa yang kurang dari mereka," ucap Milana, atau yang akrab disapa Gia, memaparkan.
Gia tak kalah bersemangat. Menurut penuturan Ko Hee-jin, outside hitter ini rupanya datang satu jam lebih awal ke latihan.
Ditambah beban yang berkurang karena bisa berbagi peran bertahan dengan kapten Lee So-young dan libero Noh Ran, Gia lebih konsisten dengan serangannya.
Efektivitas serangan Gia meningkat dari di bawah 40 persen pada putaran ketiga hingga kini mendekati 50 persen pada putaran keenam.
"Jadi sebagai sebuah tim, kami percaya bahwa anggota tim lainnya dapat menjalankan tugasnya dengan baik," kata Gia.
"Jadi menyenangkan untuk bermain bersama ketika semua pemain mengambil perannya dengan serius," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Nusantara Cup 2024 - Petrokimia Academy dan SKN BDK Juara Seri Magetan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MKSports.co.kr |
Komentar