"Saya harus berubah dan tidak berhasil di setiap turnamen. Pada beberapa turnamen, shuttlecock berjalan lambat, tetapi jika Anda terus bermain cepat, hal itu akan melelahkan."
"Jadi Anda harus mengubah permainan Anda, kadang bertahan dulu, kadang menyerang dulu."
Vitidsarn lalu menjelaskan mengapa performanya menurun setelah Kejuaraan Dunia 2023.
"Setelah Kejuaraan Dunia, saya harus melakukan banyak wawancara, kemudian saya mengalami cedera, demam dan saya harus dirawat di rumah sakit," ucap Vitidsarn mengenang.
"Saya tidak banyak berlatih. Ketika saya kembali berlatih, saya merasa sangat lelah. Setelah itu, saya tidak bisa mengendalikan pola pikir saya karena saya butuh istirahat," tutur Vitidsarn.
"Semua orang tahu bahwa saya harus istirahat lama. Namun ketika saya kembali, ada tekanan di setiap turnamen."
"Saat bertanding di bawah tekanan Anda tidak dapat mengendalikan shuttlecock. Anda mulai membuat kesalahan mudah saat di bawah tekanan."
"Secara fisik saya baik-baik saja. Mengenai kepercayaan diri bagi saya saat ini, itu sulit. Penampilan saya belum bagus dan persaingan tunggal putra sangat sulit. Saya perlu melakukannya selangkah demi selangkah," aku Vitidsarn.
Baca Juga: Jadwal French Open 2024 - 7 Wakil Indonesia Tampil, Ahsan/Hendra Comeback
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar