Hasil minor itu berdampak ke posisi Red Sparks yang sempat terancam turun dari posisi tiga ke posisi enam pada klasemen sementara.
Pada momen itu, isu untuk mengganti pemain asing sampai berkembang di dalam klub hingga ke manajemen Red Sparks.
Adalah Milana, atau akrab disapa Gia, yang mendapatkan kritik paling besar karena performa yang inkonsiten dan banyaknya kesalahan yang dilakukan.
Efektivitas serangan Gia terbilang rendah karena tidak mencapai 40 persen.
Untungnya, pembelaan datang dari Ko Hee-jin. Secara mengagetkan, dia masih mempercayai potensi duet asing Gia serta Megawati.
"Tidak ada masalah sama sekali dengan kedua pemain asing tersebut. Saya akan mempercayai mereka (Mega-Gia)," kata Ko Hee-jin dilansir dari Monsterzym.
Ketika mendengar hal ini, manajemen Red Sparks tidak bisa berkata apa-apa, dan Gia terus mengambil posisi sebagai penyerang sayap di JungKwanJang.
Ko Hee-jin tampaknya belajar dari pengalamannya sendiri.
Mantan pemain top Liga Voli Korea itu juga menghadapi keraguan karena kegagalan Red Sparks tampil ke babak play-off tahun lalu.
Padahal, Red Sparks punya pemain asing yang mencatatkan poin terbanyak selama putaran reguler yaitu Elizabeth Inneh Varga dengan torehan 1.015 poin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Monsterzym.com |
Komentar