BOLASPORT.COM - Petarung papan kelas welter, Gilbert Burns, menyoroti ambisi juara dua divisi dari Islam Makhachev.
Islam Makhachev sedang menjual namanya untuk mendapatkan kesempatan dalam pertandingan gelar kelas welter.
Makhachev saat ini merupakan petarung nomor satu pound-for-pound UFC sekaligus juara kelas ringan dengan rekor tak terkalahkan di 13 laga terakhir.
Mengalahkan para jawara tarung seperti Charles Oliveira hingga Alexander Volkanovski melalui finis menjadi pencapaian impresif Makhachev.
Selaku jagoan kelas welter, Burns mengungkapkan pendapatnya soal niat petarung asal Dagestan, Rusia, itu untuk menguasai divisinya.
Baca Juga: Jagoan Elite UFC Enggan Ladeni Petarung Papan Bawah, Gilbert Burns Agak Laen
Menurutnya, boleh-boleh saja Makhachev menghadapi sang juara kelas welter karena dia memiliki keuntungan dalam postur badan.
Dengan tinggi 178 cm dan tubuh yang berisi, Makhachev tergolong besar untuk ukuran petarung kelas ringan di mana batas bobotnya adalah 155 pon atau 70,3 kg.
Adapun batas kelas welter adalah 170 pon (77,1 kg).
"Ya tentu saja. Dia (Makhachev) sangat besar untuk ukuran petarung kelas ringan," kata Burns dalam wawancara eksklusif dengan BolaSport.com.
"Dia juga sangat bagus. Grappling, sambo, striking-nya sangat bagus. Saya pikir dia adalah salah satu petarung terbaik di dunia saat ini."
"Tentu saja dia punya peluang menjadi juara di kelas welter. Dia punya keuntungan dalam ukuran badan karena dia sangat besar untuk kelas ringan," ujar Burns.
Meski begitu, Burns menilai ada tiga petarung kelas ringan yang harus dibereskan oleh Makhachev sebelum memulai misi mengawinkan gelar.
Burns menyebut Justin Gaethje, Charles Oliveira, dan satu prospek baru kelas ringan yaitu Benoit Saint Denis.
"Mungkin dia perlu melakukan dua pertarungan lagi di kelas ringan. Barangkali melawan Benoit Saint Denis, Justin Gaethje, laga ulang menghadapi Charles Oliveira," ucap Burns.
"Dia masih perlu membereskan beberapa hal di kelas ringan. Setelah itu, tentu saja dia sebaiknya naik ke kelas welter dan menantang siapa pun juaranya," ujarnya.
Benoit Saint Denis merupakan pendatang baru di jajaran 15 besar kelas ringan UFC.
Jagoan asal Prancis itu akan menghadapi mantan juara interim kelas ringan, Dustin Poirier, pada kartu utama UFC 299, Minggu (10/3/2024) waktu Indonesia.
Pada acara tarung yang sama, Burns juga akan mengisi kartu utama UFC 299 dengan melawan rising star kelas welter, Jack Della Maddalena.
Bagi Burns, ini bukan pertama kalinya dia menghadapi petarung yang berusaha eksis dalam persaingan untuk sabuk juara.
Sebelumnya dia menghadapi Khamzat Chimaev dan Belal Muhammad. Dalam dua laga itu Durinho hanya kalah melalui keputusan angka.
Dia menyoroti persaingan yang sengit sedang terjadi di kelas welter karena banyaknya pendatang baru untuk gelar juara.
"Saya menyukai persaingan yang sekarang terjadi. Ada banyak orang baru datang," ujar petarung asal Brasil itu.
"Ada Ian Garry, Jack Della Maddalena, Sean Brady, Shavkat Rakhmonov, banyak muka baru."
"Juga ada mereka yang selalu ada di sana. Kamaru Usman, Wonderboy (Stephen Thompson), Vicente Luque, semua orang ini sangat tangguh."
"Mereka semua bisa menjadi juara. Kalau mereka mendapatkan kesempatan, mereka bisa menjadi juara. Saya menyukainya."
"Saya menyukai ada orang-orang baru yang muncul, saya suka wajah-wajah lama."
Tentunya, Burns juga memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri.
"Saya pikir saya sendiri dan orang-orang ini punya kans yang sama untuk merebut titel," ujar Burns.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar