BOLASPORT.COM - Dominasi pabrikan Eropa masih kentara pada seri pembuka MotoGP Qatar. Bagaimana tidak? Wakil terbaik dari kompetitor asal Jepang cuma di posisi ke-12 saat sprint.
Sebelas pembalap teratas dalam sprint MotoGP Qatar yang berlangsung pada Sabtu (9/3/2024) di Sirkuit Lusail, Doha, Qatar, semuanya dari trio produsen motor Eropa.
Soal waktu, ada gap 12 detik antara Jorge Martin (Prima Pramac) yang finis pertama dengan Ducati Desmosedici dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dengan Yamaha M1.
Honda? Yah, sedikit di belakang dengan Joan Mir (Repsol Honda) sebagai pembalap terbaik mereka di posisi ke-15 dan tertinggal 14 detik.
Padahal, Yamaha dan Honda telah menunjukkan keseriusan besar dalam pengembangan selama jeda musim dingin.
Tak cuma soal teknis, dua pabrikan legendaris itu juga perlahan mengadopsi pendekatan rival-rival merek dari Eropa yang cepat dan berani mengambil risiko.
Meski demikian, pabrikan Eropa juga tak mau kalah meningkatkan kecepatan kuda besi mereka. Ini terlihat dari kemajuan mereka dari MotoGP Qatar pada musim lalu.
Jurnalis MotoGP, Neil Morrison, membandingkan waktu lomba sprint dari pembalap terbaik setiap pabrikan antara MotoGP Qatar tahun lalu dan musim ini.
Baca Juga: Hasil Sprint MotoGP Qatar 2024 - Bagnaia Kehilangan Podium, Jorge Martin Pemenangnya
Hasilnya, tiga pabrikan Eropa (Ducati, KTM, dan Aprilia) meningkat lebih dari 10 detik sementara pabrikan Jepang (Yamaha dan Honda) tak sampai 5 detik.
Comparing Qatar Sprint race times from '23→'24.
Best Ducati (Martin) 11.347s faster tonight than '23.
— Neil Morrison (@NeilMorrison87) March 9, 2024
Best KTM (Binder) 16.56s faster.
Best Aprilia (Viñ in '23, Aleix '24) 14.857s faster.
Best Yamaha (Quartararo) 4.938s faster.
Best Honda (MM in '23, Mir '24) 6.847s faster.
Satu pembalap yang bisa dijadikan contoh adalah Marc Marquez yang pindah dari Repsol Honda menuju tim satelit Ducati yaitu Gresini Racing.
Walau cuma naik motor Ducati dari musim lalu, Marquez menyelesaikan sprint lebih cepat 19,071 detik daripada musim lalu dengan motor pabrikan Honda.
Marquez sendiri finis di posisi kelima. Dia sebenarnya sempat mengejar posisi tiga besar tetapi disusul balik oleh Aleix Espargaro (Aprilia Racing).
Sebagaimana diberitakan GPOne.com, setelah sprint Marquez membeberkan bahwa lebih mudah untuk mengendarai motor Ducati daripada Honda.
Juara dunia delapan kali itu juga merasa lebih mudah untuk menyalip di lintasan lurus karena kecepatan lebih baik dan titik pengereman yang lebih dekat dengan tikungan.
Saat ditanya lagi apakah keputusannya meninggalkan Honda setelah 11 musim berlomba bersama sudah tepat, Marquez tidak memiliki keraguan.
"Bagi saya, itu adalah keputusan yang tepat sampai akhir," katanya. Marquez kini hanya kurang pede di tikungan cepat hingga sempat membuat kesalahan.
"Saat mengambil keputusannya, saya sepenuhnya yakin dan sekarang saya yakin. Dan seperti yang saya bilang kemarin Kamis, target saya adalah bersaing di enam posisi teratas."
"Kenapa? Karena saat bersaing di sana, kita merasa kompetitif. Di MotoGP jaraknya sangat kecil dan hari ini kita menyaksikannya sendiri."
"Namun, saya bahagia, karena saya bersenang-senang dengan motornya dan di kualifikasi saya tidak menempel pembalap lainnya untuk mencetak waktu," imbuhnya.
Memang, keluar dari krisis tidak semudah membalikkan tangan.
Bahkan Ducati butuh dua musim untuk konsisten finis tiga besar dan dua musim untuk mencetak kemenangan sejak kedatangan sosok jenius dalam diri General Manager Gigi Dall'Igna.
Hanya saja, bagi Marquez, waktu menjadi pertimbangan besar semenjak dirinya telah berusia 31 tahun. Karier pembalap memang tak sepanjang pabrikannya.
Dalam hal ini, respons lebih positif ditunjukkan rider Repsol Honda saat ini yaitu Joan Mir yang usianya empat tahun lebih muda.
Alih-alih memperhatikan hasil akhir, Mir melihat sisi positif dari bagaimana dirinya bisa mencapai pace yang kompetitif di akhir lomba.
Untuk sementara, bisa bersaing dengan grup pembalap 10 besar sudah membuat Mir puas.
"Di bagian akhir balapan, kami bisa melaju di interval bawah 1 menit 53 detik dan mengejar grup kedua, yang mana itu cukup bagus," ujar Mir, dilansir dari Paddock-GP.
"Saya bisa menyalip dan menyelesaikan lomba dengan feeling yang bagus. Posisi kami bukan yang terbaik tetapi ada hal-hal positif."
Batas kesabaran tak selalu berhubungan dengan usia. Fabio Quarataro yang termuda (24 tahun) menunjukkan ketidaksabaran setelah krisis yang dialaminya selama dua tahun di Yamaha.
Kali ini, Quartararo mengeluhkan degradasi ban yang tinggi. Padahal, kemarin baru sprint yang mana hanya setengah durasi dari lomba grand prix pada Minggu (10/3/2024) malam nanti.
Ditambah akan start dari posisi ke-16, Quartararo menghadapi tantangan besar untuk bisa unjuk gigi pada balapan perdana musim ini.
"Hari Minggu, kami akan menjalani putaran dua kali lebih banyak, jadi saya tidak tahu bagaimana kami akan mengatasinya," ucap El Diablo.
"Kami harus memahami kenapa degradasi bannya lebih buruk daripada tahun lalu. Saat tes pramusim, kami lebih cepat 5 sampai 7 detik dalam simulasi dengan jumlah lap yang sama."
"Memang, ada lebih banyak grip ketika tes, tetapi kami memakai kompon ban untuk lomba dan kami sudah memiliki masalah besar hari ini."
Balapan MotoGP Qatar akan dihelat pada Senin (11/3/2024) pukul 00.00 WIB. Lomba akan disiarkan secara langsung di Trans 7 dan SPOTV.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar