Kemajuan permainan anak-anak terlihat sangat pesat.
Di sisi lain, para pemain, orang tua pemain, pelatih, dan manajemen SSB juga belajar banyak dari penyelenggaraan Liga Kompas Kacang Garuda karena panitia menyediakan ajang “Meet the Expert” bagi mereka.
Dalam ajang tersebut, panitia Liga Kompas Kacang Garuda mengundang pemberi materi dari Tottenham Hotspur dan Ikatan Psikologi Olahraga.
Di sisi lain, nilai-nilai dasar Liga Kompas Kacang Garuda, seperti fair play, respek, kejujuran, kedisiplinan, dan taat aturan juga diterapkan sepanjang musim kompetisi.
Sebanyak 120 pertandingan berlangsung dengan lancar dan tidak ada insiden berarti sepanjang musim berjalan.
“Kami berharap para pemain menerapkan semua nilai-nilai yang mereka pelajari selama mengikuti Liga Kompas Kacang Garuda dalam perjalanan hidup mereka, baik sebagai pemain sepak bola, ataupun pada karier apa saja yang mereka pilih di masa depan," kata Caesar.
"Liga Kompas Kacang Garuda adalah liga pendidikan dan salah satu motto kami adalah ‘mendidik manusia melalui sepak bola’,” tambahnya.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Adi Prinantyo, mengatakan bahwa Liga Kompas Kacang Garuda merupakan bentuk sumbangsih Kompas bagi sepak bola Indonesia.
Harian Kompas turut membina para pemain remaja agar siap menjadi pemain berkualitas dan bermental baik saat mereka beranjak dewasa.
“Sepak bola nasional bisa menjadi kuat jika para pemain dibina dengan kompetisi yang baik sejak anak-anak, remaja, sampai beranjak dewasa," katanya.
"Semua pihak harus mengambil bagian dalam pembinaan berjenjang tersebut,” tambah Adi Prinantyo.
Hadir pada acara penutupan Liga Kompas Kacang Garuda adalah Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha; Ari Purwito, Direktur Marketing PT. Garudafood Putra Putri; Arie Marsetyo, Regional Sales and Marketing Communication Head SKF Indonesia; dan Iwan Saktiawan, Senior Brand Manager SPECS.
Liga Kompas Kacang Garuda diselenggarakan oleh Harian Kompas dan Kacang Garuda serta didukung SKF dan AIA.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas |
Komentar