BOLASPORT.COM - Sensasi Marc Marquez menjalani debut balapan utama di Ducati pada MotoGP Qatar 2024 langsung menghadirkan ancaman nyata pada Jorge Martin.
Start dari pole position nyatanya tidak menjamin kemenangan bagi runner-up MotoGP musim lalu itu.
Pembalap Prima Pramac Racing tersebut harus puas dengan raihan podium tiga pada balapan utama MotoGP Qatar 2024 di Sirkuit Lusai, Qatar, Senin (11/3/2024) dini hari WIB.
Pencapaian Martin dalam merengkuh podium tiga tersebut pun tidak diraih dengan mudah.
Jalannya balapan di jazirah Arab tersebut benar-benar jadi ujian tersendiri secara mental bagi pembalap asal Spanyol tersebut.
Martinator hanya sempat memimpin balapan di dua tikungan pertama pada lap pertama, sebelum disalip Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), kemudian disusul Brad BInder (Red Bull KTM).
Setelah bertahan di posisi tiga, hal ini pun belum menjadi kenyamanan bagi dia.
Ujian sesungguhnya bagi Martin justru datang ketika dia berusaha untuk tidak kehilangan harapan podium.
Terutama di sepertiga akhir balapan atau sekitar tujuh lap tersisa.
Bagaimana tidak, posisi Martin di tempat ketiga sudah didekati oleh debutan anyar Ducati sekaligus juara dunia delapan kali, Marc Marquez.
Marquez dengan bermodalkan Desmosedici GP23 miliknya, telah terus-menerus mengintai Martin dari posisi keempat.
Kalau saja balapan berlangsung agak lebih panjang lebih dari 21 lap, barang kali posisi Martin bisa saja tersalip oleh Si Alien.
Martin pun mengakui setelah balapan, bahwa dia harus disibukkan dengan dua urusan, Antara mengejar Binder untuk mendekat ke posisi terdepan dan menghindari kejaran Marquez.
"Saya harus bertarung dalam dua pertarungan," kata Jorge Martin dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Di satu sisi saya ingin mengejar Brad di depan saya, dan di sisi lain saya harus mempertahankan diri melawan kejaran Marc di belakang saya."
"Jadi saya harus mengambil risiko besar (sepanjang balapan)," tandasnya.
Martin beruntung masih mampu mengelola egonya. Dia tidak sembrono di fase akhir balapan untuk tergesa-gesa melakukan overtake.
"Saya sempat berpikir untuk menyerang Brad di lap terakhir, tapi tidak jadi karena itu terlalu berbahaya," ujar Martin.
Ancaman kuat Marquez setelah pindah ke Ducati tentu bisa jadi alarm keras siapapun penunggang motor pabrikan Si Merah Borgo Panigale.
Sebuah hasil signifikan yang bila dibandingkan saat masih balapan di Repsol Honda, mungkin tak akan bisa terleihat seperti demikian mengingat finis terbaik pabrikan Asaka itu justru dilakukan oleh Johann Zarco (LCR Honda Castrol) di P12.
Terlepas dari itu, Marc Marquez sendiri sejatinya hampir mampu melahap Martin di beberapa lap terakhir.
Namun ia urung mengejar podium pertamanya bersama Ducati setelah merasakan tanda-tanda kemungkinan crash karena masalah ban depan yang mulai habis.
"Saya menyerang di sekitar 8 putaran terakhir. Dan ketika saya menyerang, saat saya ingin terus mendorong dengan ban depan, di situlah ban depan saya 'selesai'," kata Marquez dikutip dari Autospot.
"Dan di dua lap terakhir, saya menyerah karena saya sudah melihat potensi terjadinya crash dan potensi untuk masih bisa ambil 2 atau 3 poin (lebih banyak)."
"Dan saya memilih untuk tetap bertahan di posisi keempat dan menunggu untuk 2 minggu ke depan di Portimao nanti," tandasnya.
Baca Juga: Maaf, Marc Marquez Tidak Frustrasi karena Gagal Podium di MotoGP Qatar 2024
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Autosport, Speedweek.com |
Komentar