"Ini sulit. Kami tahu kesulitan yang dihadapi motor kami, dan kami harus benar-benar bekerja keras karena jarak kami masih sangat-sangat jauh (dari lawan)," kata Fabio Quartararo dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.
"Dan kami belum benar-benar tahu bagaimana harus mengambil langkah maju," ujarnya seakan pasrah.
Juara dunia 2021 itupun tak menyangkal bahwa hasil balapan di seri Qatar tidak membawa dampak bekal apapun.
Tidak ada hikmah yang bisa diambil karena Yamaha masih terkungkum pada masalah serupa yang masih belum diketahui solusinya.
Lambat dan grip ban rendah terus-terusan jadi masalah mereka di saat Ducari, KTM dan Aprilia telah berbenah jauh.
"Saya tidak belajar apapun tentang balapan ini," kata Quartararo kecewa.
"Saya hanya melihat bahwa kami sangat jauh dari orang-orang (pembalap) di depan dan sangat jauh dari sepeda motor yang ada di sana sebagai pemimpin (Ducati, red)."
"Jadi, masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, kami harus melakukan sesuatu," ujarnya.
Penderitaan El Diablo rupanya juga dirasakan rekan setim barunya, Alex Rins.
Rins sendiri tidak menyangka bahwa M1 jika digunakan balapan panjang akan benar-benar semerana itu,
Mimpi buruk Quartararo dan Rins bersama Yamaha mungkin akan terus bertahan sampai beberapa bulan ke depan, termasuk pada seri terdekat di MotoGP Portiamo 2024.
Seri di Sirkuit Algarve, Portugal itu akan bergulir pada 22-24 Maret 2024.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar