BOLASPORT.COM - Seolah senasib dengan Indonesia, prestasi bulu tangkis Malaysia pun sedang lesu jelang Olimpiade Paris 2024 hingga bikin Rexy Mainaky agak pusing tatap All England Open 2024.
Bergulirnya All England Open 2024 pekan ini berarti menandai chapter baru turnamen besar yang akan diikuti pemain papan atas dunia.
Pada ajang bulu tangkis tertua di dunia itu, gengsi besar akan dipertaruhkan.
Namun bagi Malaysia dan mungkin juga Indonesia, All England Open 2024 telah menjadi turnamen mencemaskan lagi setelah kegagalan total di French Open 2024 pekan lalu.
Skuad Merah Putih dan Negeri Jiran sama-sama merana tanpa gelar pekan lalu.
Dan kini mereka juga dihadapkan situasi sama dengan lesunya prestasi para pemain di tengah tahun krusial yang harusnya jadi tahun lesatan untuk segera siap unjuk gigi.
Sejumlah wakil-wakil andalan seperti Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan hingga Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, sedang mengalami penurunan prestasi yang cukup masif.
Pekan lalu, cuma Chia/Soh yang bertahan paling jauh, itu pun hanya sampai di perempat final French Open 2024.
Baca Juga: Ini Impian Marcus Fernaldi Gideon untuk Bulu Tangkis Indonesia Usai Resmi Gantung Raket
Indonesia mungkin sedikit lebih mending berkat Chico Aura Dwi Wardoyo yang melaju sampai ke semifinal. Tetapi, ujung-ujungnya sama, nirgelar dari turnamen Super 750 itu.
Rexy Mainaky selaku Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), lantas mengimbau para pemain Negeri Jiran untuk segera bangun dan menyadari sudah bukan saatnya untuk bersantai di tahun Olimpiade.
"Pearly/Thinaah pelan-pelan sedang kembali pada gaya serangan mereka yang lama, tapi masih harus meningkatkan daya tahan fisiknya," kata Rexy dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Sedangkan untuk Tan Jie/Ee Wei, mereka harus mengubah pola pikir mereka jika bertemu pasangan 8 besar. Karena kepercayaan diri mereka kalau ketemu lawan top ini selalu rendah," tandas peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 silam.
"Adapun Aaron dan Wooi Yik mereka harus bekerja pada pergerakan di lapanga. Wooi Yik harus meningkatkan power untuk smes," tegasnya.
"Saya harap, para pemain ini bisa terus berjuang dan memberikan yang terbaik di All England Open 2024 nanti," harap Rexy.
Apa yang dievaluasikan Rexy terhadap skuad Malaysia, mirip dengan evaluasi tegas Kabid Binpres PBSI Ricky Soebagdja.
Ricky yang juga mantan partner Rexy saat meraih emas Atlanta 1996 itu, telah mengungkapkan betapa kecewanya dia dengan hasul-hasil wakil pelatnas di French Open 2024 kemarin.
Hanya sedikit waktu untuk berbenah secara cepat sebelum All England Open 2024 bergulir.
Perpindahan negara dengan cuaca berbeda dan adaptasi lapangan berbeda, jelas akan jadi tantangan baru lagi yang mesti dihadapi.
"Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang," tambah peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 itu.
"Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal, itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal," tandasnya.
"Di luar lapangan, yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi. Yang lain, itu harusnya nomor sekian."
"Saya ingin keterbukaan, jadi apa yang kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk disupport baik ke atlet maupun pelatih. Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya," tutup Ricky.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thestar.com.my, PBSI |
Komentar