Adaptasi dengan perangkat motor MotoGP memang biasa menjadi salah satu ujian awal para pembalap rookie.
"Kami semua mengira Pedro terlalu liar (agresif) pada awal balapan, tapi ternyata tak lepas dari manajemen yang bagus pada kondisi ban belakangnya," kata Pit Beirer dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Namun sayangnya, Pedro mengalami kram parah di lengan kirinya dari bagian tengah hingga ujung."
"Penyebabnya adalah tuas pengatur Ride Height Device yang tidak disetel secara optimal, pada pertengahan balapan dan sisanya."
"Akibatnya, penggunaan tenaga berlebihan pada ibu jari kiri sangat mengganggunya, hingga otot-ototnya mulai tegang."
"Kalau saja tanpa masalah ini, Pedro seharusnya bisa meningkatkan kecepatannya lebih jauh lagi," ujar Beirer.
Pada akhirnya, Acosta tetap mampu bertahan dalam situasi menderita itu.
Dia finis di P9 untuk balapan panjang pertamanya di seri debut kelas para raja.
Sebuah hasil yang tentunya tidak buruk bagi pendatang baru dari kelas menenangah.
Acosta juga punya mental tangguh yang tak terlihat takut melawan siapapun termasuk ketika berduel dengan Marquez yang notabene juara dunia delapan kali.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar