Adapun Axelsen hanya tertawa. Akhirnya menang 21-19, 21-14, sang Raja Bulu Tangkis tidak terlalu keberatan karena tidak diprioritaskan bertanding di lapangan utama.
"Kami sedikit menertawakan hal itu," kata Axelsen dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.
"Yah, memang agak sedikit menjadi sebuah kemunduran, mungkin ini adalah hal normal baru untuk saya," ucapnya agak menyindir. Oh tidak!"
"'Kami sebenarnya sedikit menertawakan tentang hal itu," terangnya.
Di sisi lain, bermain di lapangan yang tidak menyediakan challenge membuat Axelsen untuk lebih banyak belajar mengendalikan diri.
Sebabnya, karena keputusan hakim garis tidak dapat diganggu gugat kecuali wasit lapangan mengoreksi.
"Menurut saya ini juga menjadi sebuah tantangan yang bagus," katanya.
"Saya belajar banyak dari ini, dan kita harus bisa tampil bagus di mana pun pertandingan kita dimainkan."
"Ego saya tidak setinggi itu di mana saya merasa harus bermain di lapangan 1 atau 2," kata pemain asal Odense tersebut.
Selain Axelsen, ada beberapa pemain unggulan lain yang juga terdampar di lapangan 3 atau 4 yang 'terasingkan'.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar